Secara umum, kemiskinan merupakan kondisi dimana seseorang atau sekelompok orang yang tidak mampu memenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan dan martabatnya. dan kondisi inilah yang sementara menjadi tantangan bagi negara di dunia, terutama di Indonesia yang memilki angka kemiskinan yang kian hari makin meninggi.
Nah maka dapat disimpulkan berdasarkan data di atas maka Pandemi menjadi salah satu faktor naiknya angka persenan kemiskinan di Indonesia. dan jika kita berupaya untuk menganalisis situasi di ekonomi ke depan maka faktor utama yang harus di lihat adalah kondisi Pandemi itu sendiri. misalnya sudahkah dapat diselesaikan? atau minimal sudahkah dapat di tangani atau dikendalikan?
Pertanyaan ini hanya dapat dijawab dengan melihat realita yang terlihat, dimana sejauh ini, Indonesia belum mampu mengendalikan pandemi sejak pertama kali diumumkan pada Maret 2020 kemarin yang sampai sekarang jumlah kasus harian yang dilaporkan terus meningkat sepanjang 2020 hingga 2021. dan dalam upaya untuk mengendalikan Pandemi, pemerintah dengan segenap upaya melakukan langkah seperti Menjaga jarak, Memakai Masker, Mencuci tangan, Menghindari kerumunan (4M) Karantina Mandiri, Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) namun terlihat bahwa kondisi kehidupan masyarakat Indonesia belum pulih dengan bermunculannya banyak varian baru dari Covi-19 itu sendiri.
Atas dasar keadaan tersebut dan pengendalian Pandemi yang masih belum terkoneksi dengan baik. Maka jelas salah satunya dampak bagi bangsa dan masyarakat adalah kondisi perekonomian Indonesia, artinya kemungkinan angka kemiskinan akan naik begitu sangat besar. dan sebenarnya Indonesia telah memasuki krisis sejak triwulan kedua 2020 kemarin, dan dua situasi yang melatarbelakangi ialah
Angka terkait krisis ekonomi itu dapat dilihat pada indikator pertumbuhan ekonomi yang pada 5 mei 2021 hanya tumbuh sebesar-0,74% di tiga bulan pertama. yang secara statistik lebih jauh rendah dari kondisi sebelum Pandemi berlangsung. Kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya longsoran struktur rumah tangga berstatus middle class (ekonomi menengah) turun menjadi vulnerable (rentan miskin) dan kelas atas (upper class menjadi menengah. Jadi apa kabar Poor class ?
Kondisi pelik ini tentunya dirasakan semua masyarakat baik dari kondisi apapun, maka pertanyaan selanjutnya apa yang dilakukan pemerintah? Pemerintah dalam perkara ini melakukan berbagai cara seperti mulai dari menggelontorkan dana Bantuan Langsung Tunai (BLT), Bantuan Sosial (Bansos), Bantuan Presiden (Banpres) dan yang digadang termuktahir adalah Prakerja.
Saya dalam hal ini lebih tertarik melihat dorongan pemerintah dalam mengefesiensikan kemampuan untuk mendapatkan penghasilan lewa jalur digital, dan langkah untuk melakukan vaksin ke area-arean pelosok. Namun lebih dari itu pemerintah harus siap melihat peluang pembukaan lapangan kerja yang hanya bukan ditujukan kepada masyarakat yang memiliki kemampuan atau pemahaman digital, melainkan juga kepada masyarakat yang hanya bisa bekerja di lapangan seperti pabrik, tambang dan pekerjaan fisik lainnya.
Sumber https://www.atomenulis.com/