Dalam dunia filsafat, terdapat beberapa metode yang digunakan untuk menemukan dan mencapai sebuah kebenaran dan di antaranya telah dibahas di artikel sebelumnya dan yang berikutnya adalah metode Dialektis.
Metode Dialektis adalah sebuah metode yang selalu identik dengan seorang Hegel, sehingga sering kali disebut sebagai Hegelian Method. Metode ini mengaku jalan untuk memahami kenyataan ialah ialah dengan mengikuti gerakan pikiran atau konsep. Dengan mengikuti gerak pikiran itu maka seluruh perkembangan sejarah akan dapat dipahami.
Pada akhirnya dengan mengikuti dinamika dan kenyataan ini, maka metode hegel disebut Dialektis. Metode Dialektika dikemukakan oleh Hegel, dengan memaknai Dialektika ke dalam trilogi yaitu Tesis, Anti-tesis dan Sintesis. Atau dengan mengajukan suatu pengertian dan kemudian menyodorkan lawannya dan kemudian didamaikan dengan menentukan bagian terkuat dari keduanya.
Secara praktik, pertama kali yang dilakukan adalah mengiyakan dengan mengambil konsep atau pengertian umum dan mudah dimengerti. Misalnya, Olahraga itu sehat, langkah kedua adalah mengingkari dengan sanggahan, Olahraga itu mencederai dan seterusnya karena dalam Dialektika tidak pikirkan dari ujung mana dimulai, selalu muncul lawannya “pengingkarannya”.
Jadi, jika dilihat lebih jauh, ini terlihat sebagai konsepsi yang hadirkan kontradiksi demi kontradiksi dan seakan menunjukkan pemikiran yang salah. namun bagi Hegel, kontradiksi inilah yang dirubah menjadi motor penggerak Dialektika.
Terlebih dari semua perihal di atas, Hegel menutupnya dengan menegaskan bahwa Tidak ada satupun kebenaran yang absolut, sebelum berlakunya hukum Dialektika yang digagasnya, maka daripada itu yang absolut hanyalah semangat revolusioner atau yang dimaksud perubahan atau pertentangan atas tesis oleh anti tesis menjadi sintesis. Terima kasih
Sumber https://www.atomenulis.com/