Maswisnu.com – Setelah melakukan berbagai persiapan, akhirnya
Starlink akan diluncurkan Agustus 2021 ini. Tentunya hadirnya Starlink ini akan
memberikan dampak yang cukup signifikan bagi dunia.
Pada acara Mobile World Congress pada hari
Kamis (1/7/2021), Elon Musk mengumumkan jadwal perilisan global Internet
Starlink.
Internet cepat milik Elon Musk ini juga akan
beroperasi di seluruh dunia, kecuali daerah kutub. Tapi sayangnya, Starlink
tidak akan langsung membuka layanannya seluruh negara di dunia. Indonesia juga
termasuk negara yang belum bisa menggunakan Starlink Agustus mendatang.
Baca juga: Tampilan
Error Windows 11 Tak Lagi Berwarna Biru, Kenapa?
Saat kami mencoba memasukkan salah satu alamat
di Indonesia pada webiste Starlink, webiste tersebut menampilkan “Starlink is
targeting coverage in your area in 2022. Availability is subject to regulatory
approval. Orders will be fulfilled on a first-come, first-served basis”.
Kata tersebut artinya bahwa Starlink
menargetkan wilayah Indonesia pada tahun 2021.
Kemudian, kata tersebut dilanjutkan bahwa
ketersediaannya juga tunduk pada regulasi dan izin.
SpaceX, yang merupakan perusahaan yang menaungi
Starlink, meluncurkan lebih dari 1.500 satelit penunjang untuk internet ini.
Punya 69.000 pengguna aktif dan dipesan 500.000
orang
Pada bulan Februari lalu, SpaceX membuka
pre-order untuk layanan internet berbasis satelit miliknya, yaitu Starlink.
Setelah itu, hanya dalam waktu 2 bulan, Elon Musk mengklaim bahwa Starlink
sudah dipesan oleh 500.000 orang.
Dalam pre-order tersebut, pemesan harus
mengeluarkan uang sekitar 600 dollar AS, atau sekitar 8,6 jutaan rupiah.
Uang tersebut tidak serta merta hanya untuk
satu hal, tapi dibagi ke dalam 2 hal lainnya. Diantaranya adalah 99 dollar AS,
atau sekitar 1,4 jutaan rupiah untuk deposit, dan 499 dollar AS atau sekitar
7,2 jutaan rupiah untuk Starlink Kit.
Starlink kit ini mencakup beberapa peralatan,
yaitu router WiFi, antena parabola, dan yang lainnya.
Elon Musk juga mengklaim bahwa saat ini
Starlink telah memiliki 69.000 pengguna aktif. Selain itu, CEO Tesla tersebut
juga memprediksi bahwa Starlink akan memiliki 500.000 pengguna aktif dalam
kurun waktu setahun ke depan.
“Tujuan kami bukan untuk bangkrut” ujar Musk
Investasi yang digelontorkan untuk Starlink ini
juga sangat besar. Yaitu sekitar 5-10 miliar dollar AS, atau sekitar 72 sampai
145 triliun rupiah.
Selain itu, investasi tersebut juga diprediksi
akan menjadi semakin besar menjadi 10-20 miliar dollar AS, atau sekitar 291
sampai 437 triliun rupiah. Tujuannya untuk terus mempertahankan posisi Starlink
agar tetap bisa bersaing di pasar dalam waktu yang cukup lama.
CEO SpaceX tersebut mengatakan bahwa tujuan
perilisan Starlink adalah tidak bangkrut. Tapi sepertinya hal itu hanyalah
sebuah guyonan belaka. Kita tahu bahwa ia kerap kali melemparkan lelucon dalam
berbagai kesempatan.
“Langkah pertama untuk Starlink adalah jangan
bangkrut. Jika kami sukses untuk tidak bangkrut, itu akan sangat baik dan kami
bisa melanjutkan langkah dari sana.” Jelas Elon Musk seperti dilansir dari
Kompas Tekno.
Teknologi jaringan fiber dan wireless
konvensional sulit untuk menjangkau lebih banyak orang. Karena itulah, SpaceX
menargetkan 5 persen populasi dunia, atau sekitar 393 juta lebih orang, bisa
menikmati layanan internet Starlink ini.
Baca juga: ApaSaja Kelebihan dan Kekurangan Windows 11? Berikut Penjelasannya
Hal itu merupakan target yang sangat besar.
Mengingat layanan provider internet terbaik masa kini, seperti AT&T,
Comcast Xfinity, dan yang lainnya, mungkin belum ada yang mampu mendapatkan
pelanggan sampai sebanyak itu. Kita berharap saja bahwa adanya Starlink ini
akan memberikan kemajuan yang lebih besar bagi dunia.