Mistisisme adalah sebuah pemahaman atau kepercayaan sesuatu yang bersifat gaib, tidak terlihat dan sebagainya. Mistis pada dasarnya ada di setiap tempat, wilayah, daerah maupun negara tentunya memiliki beberapa pemahaman dan kepercayaan tentang perihal dan kejadian-kejadian mistis yang menyeramkan. Sebab pada dasarnya cerita dan praktek yang bersifat kemistisan telah ada sejak dahulu kala, dan di hampir setiap belah dunia memiliki cerita tersendiri dan kepercayaannya sendiri.
Pandangan Mistis Dunia Timur
Berkaitan dengan perihal mistis serta pandangan menyeramkan di dunia ini sebenarnya memiliki letak perbedaan antara dunia bagian timur dan dunia bagian barat. Perihal mistis dalam dunia bagian timur sendiri telah menjadi sebuah rahasia umum, semisalnya pada negara Indonesia yang memiliki ciri khas bertutur kejadian masa lalu termasuk kejadian-kejadian yang berbau mistis yang baik maupun menyeramkan.
Di Indonesia sendiri, kepercayaan mistis yang dianggap menyeramkan biasanya identik dengan tempat atau benda, semisalnya tempat bekas kecelakaan, bunuh diri dan tempat kejadian pembunuhan, tempat-tempat yang gelap, rumah tidak berpenghuni (kosong) dan benda seperti barang peninggalan kerajaan (leluhur), pohon besar, batu besar dan kuburan dan masih banyak lagi.
Pemahaman ini tidaklah hadir begitu saja, tentu ada sebab-sebab yang dikemukakan di paragraf kedua di atas. Dimana latar belakang lain dari kepercayaan perihal mistis adalah karena agama yang dianut oleh sebagian besar masyarakat Indonesia yakni agama Islam. Agama Islam sendiri memiliki ajaran yang salah satunya mempercayai atau mengimani perihal-perihal gaib (kekuatan tidak terlihat).
Pandangan Mistis Dunia Barat
Mistis di dalam dunia barat atau dalam kehidupan masyarakat tentulah ada, namun tidak dipandang sebagai sebuah kebenaran yang dipercayai, karena pada dasarnya dalam sejarah perkembangan ilmu pengetahuan di dunia barat, tepatnya di Yunani pada abad ke 6 SM telah dilakukan penggeledahan terhadap kebenaran akan mitos ataui kepercayaan dewa-dewa (mitologi), akan tetapi yang ditemukan adalah kepercayaan yang salah. Kemudian setelah itu kepercayaan mitologi di tiadakan dan digantikan kepercayaan akan kemasukan (logic) yang berangkat dari paham rasionalisme dan empirisme.
Pemahaman dunia barat di atas ini bertahan dan mengakar di dunia barat. Sehingga membuat masyarakat di dunia barat terlihat lebih realistis dan rasional, Tentu ada dua tipe masyarakat yang terbentuk, seperti sebagian dari mereka yang belum dapat menjangkau penjelasan-penjelasan tentang kebenaran adanya hal-hal mistis yang secara tidak langsung hidup berdampingan dengan mereka, atau seperti masyarakat yang dapat menjelaskan namun ditolak sebagai sebuah omong kosong dan cerita karangan, dusta belaka yang sekedar untuk menakut-nakuti ataupun sekedar mencari keuntungan dibalik semua cerita menyeramkan tersebut.
Terakhir, tulisan ini bukanlah sebuah upaya melekatkan di pihak mana atau belahan dunia mana yang meraih kebenaran atas perihal-perihal mistis yang cenderung menyeramkan itu. Terlebih tulisan ini adalah sebuah upaya menganalisis serta melihat perbedaan dari kedua belahan dunia sebagai sebuah keindahan dibalik keanekaragaman dalam sebuah kajian kebudayaan dan kultural masing-masing. Terima kasih.
Sumber https://www.atomenulis.com/